Teka-teki apa saja kota tuan lokasi tinggal Euro 2020 telah terjawab. Dari nyaris 20 kandidat, kesudahannya dipilih 12 kota pelaksana dari unsur Barat sampai Timur benua Eropa.
Mengejutkannya lagi, kota Brussels, Belgia, yang sebelumnya dirasakan sebagai kandidat kuat justeru tidak lolos sebagai tuan rumah. Akibat tidak bisa memberi kepastian tenggat waktu solusi Stadion Grimbergen.
Pada konferensi pers di Nyon, Swiss, Presiden UEFA Aleksander Ceferin menuliskan keputusan komite eksekutif UEFA sudah bulat sebab menantikan Brussels merampungkan pembangunan stadion barunya dirasakan “berisiko tinggi”.
Pihak dari ibu kota Belgia tersebut mengaku bahwa Grimbergen ternyata masih dalam etape perencanaan. UEFA menyatakan sama sekali belum mendapat garansi apakah stadion baru tersebut dapat dipakai sebagai venue tiga pertandingan babak grup dan satu laga babak 16 besar.
“Kami bahkan tidak tahu apakah mereka dapat membangun stadion atau tidak,” tambah Ceferin seperti dikutip oleh BBC Sport.
Alhasil, UEFA menyimpulkan bahwa jatah empat pertandingan kepunyaan Brussels dipindahkan ke Wembley. Stadion yang terletak di kota London tersebut sebelumnya dijadwalkan melulu menggelar dua pertandingan semifinal dan final, tapi sekarang mendapat ekstra tiga pertandingan fase grup dan satu laga babak 16 besar.
Kebagian tujuh pertandingan menciptakan London bakal menjadi kota yang “paling sibuk” di Euro 2020 ketika kota-kota lain melulu menyelenggarakan empat laga. Terakhir kali Wembley menjadi lokasi laga pamungkas Piala Eropa ialah pada edisi 1996 ketika Inggris menjadi tuan rumah.
Sementara itu, Wales kehilangan satu-satunya peluang untuk menjadi tuan rumah persaingan sepakbola beergengsi di tanah Eropa.
Asosiasi Sepak Bola Wales (Football Association of Wales, FAW) menuliskan bahwa mereka “sangat kecewa” saat memahami proposal mereka untuk mengadakan empat pertandingan di Principality Stadium kota Cardiff tidak diterima.
“Konsep untuk menyelenggarakan UEFA Euro 2020 di 13 negara bertolak belakang dirancang guna memungkinkan negara-negara kecil, laksana Wales, memiliki peluang unik untuk tercebur dalam pementasan turnamen besar,” ujar FAW dalam sebuah pengakuan yang diriilis di laman sah mereka.
“Wales belum pernah menjadi tuan lokasi tinggal Euro atau Piala Dunia dan ini ialah satu-satunya peluang untuk melakukannya.”
Di samping Brussels dan Cardiff, terdapat juga sejumlah kandidat kota yang tidak lolos yakni Minsk (Belarusia), Sofia (Bulgaria), Yerusalem (Israel), Skopje (Makedonia), dan Stockholm (Swedia).
Euro 2020, yang dilangsungkan dari 12 Juni hingga 12 Juli, bakal memakai bentuk baru. Seluruh pertandingan bukan lagi dipusatkan ke satu negara laksana pada edisi-edisi sebelumnya. Melainkan diselenggarakan serentak di 12 kota yang tersebar di semua Eropa. Bahkan enam pertandingan satu grup diselenggarakan oleh dua negara.
Format menarik tersebut dilaksanakan untuk mengenang 60 tahun berlangsungnya turnamen tersebut. Setelahnya, atau pada edisi 2024, UEFA bakal kembali memakai bentuk lama yakni satu negara penyelenggara.
Goal.com mengabarkan bahwa pertandingan pendahuluan akan dimainkan di Stadion Olimpico Roma.
Hampden Park Glasgow dan Stadion Aviva Dublin bakal menjadi tuan lokasi tinggal tiga pertandingan babak grup dan setiap satu laga babak 16 besar.
Babak perempatfinal dan tiga pertandingan babak grup akan dilangsungkan di Munchen (Jerman), Baku (Azerbaijan), Roma (Italia) dan Saint Petersburg (Rusia).
Kota tuan lokasi tinggal lainnya yang akan melangsungkan tiga pertandingan grup dan satu di babak 16 besar ialah Kopenhagen (Denmark), Bucharest (Rumania), Amsterdam (Belanda), Bilbao (Spanyol), Budapest (Hungaria) dan tergolong London.
Setiap negara tuan lokasi tinggal yang timnasnya lolos ke putaran final Euro 2020 bakal memainkan paling tidak dua pertandingan di kandang sendiri.
Berikut ini susunan lengkap kota-kota pelaksana Euro 2020 :
Grup A : Roma, Italia (Stadion Olimpico, kapasitas 72.698 penonton) & Baku, Azerbaijan (Stadion Olimpiade Baku, 68.700)
Grup B : Saint Petersburg, Rusia (Stadion Krestovsky, 68.134) & Kopenhagen, Denmark (Stadion Parken, 51.700)
Grup C : Amsterdam, Belanda (Johan Cruyff Arena, 56.000) & Bukares, Rumania (Arena Nationala, 55.600)
Grup D : London, Inggris (Wembley, 90.000) & Glasgow, Skotlandia (Hampden Park, 52.063)
Grup E : Bilbao, Spanyol (San Mames, 68.000) & Dublin, Irlandia (Stadion Aviva, 53.332)
Grup F : Munchen, Jerman (Allianz Arena, 75.000) & Budapest, Hungaria (Stadion Ferenc Puskas, 38.652).